
Yang menjadi menarik, Elliot menyatakan bahwa gelombang ini akan
berulang dalam pola-pola yang sama. Elliot yakin jika Anda mampu
mengidentifikasi gelombang, maka Anda dapat memprediksi ke mana arah
harga selanjutnya.
Apa yang dikemukakan oleh Elliot ini membuat para trader sangat
tertarik. Dengan teori ini, rasanya menjadi lebih mudah bagi trader
untuk melihat titik-titik di mana harga memiliki kemungkinan di posisi
paling mahal atau murah. Dengan kata lain, hal ini memungkinkan trader
untuk menangkap informasi puncak dan dasar. Inilah pemahaman dasar dari
teori Elliot Wave tersebut, sangat berguna dalam membuat prediksi forex
yang terukur.
Lebih jauh tentang Teori Elliot Wave
Anda harus mengenal terlebih dulu atas apa dikemukakan Elliott
tentang Fractals. Fractal adalah istilah umum yang digunakan juga di
dalam dunia matematika. Istilah fractals ini dikenal sebagai “kemiripan
diri atau self-similarity”. Jadi, Fractals adalah suatu struktur, dimana
dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil
yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya. Sebagai
perumpamaan, kerang laut adalah Fractals, petir adalah Fractals, awan
adalah Fractals, bahkan serpihan salju juga merupakan Fractals.
Elliot sangat menekankan peranan dari Fractals. Elliot menyatakan
bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat dibagi
dalam gelombang-gelombang Elliot yang lebih kecil. Menurut Elliott,
Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola gelombang yang disebut
sebagai pola gelombang 5-3, di mana gelombang 5 (fase pertama) akan
diikuti dengan gelombang 3 di fase berikutnya.
Pola Gelombang 5-3 dalam Teori Elliot Wave
Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse (Impulse Wave). Gelombang
ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan masing-masing dengan
angka dan berurutan. Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya
mewakili arah tren secara keseluruhan. Sementara itu, gelombang 2,4
adalah koreksi.
Makna yang terkandung dari masing-masing gelombang adalah sebagai berikut:
Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal
ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena berbagai
alasan, baik nyata atau persepsi) yang merasa bahwa harga sedang murah
sehingga berfikiran bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk membeli.
Kondisi demikian menyebabkan harga bergerak naik.
Gelombang 2: Pada titik ini, cukup banyak orang yang
yang semula sudah berada di gelombang asal (naik) mempertimbangkan
harga yang sudah terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Akibatnya,
harga bergerak turun.
Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang
dan terkuat. Dalam fase ini, saham telah menarik banyak perhatian
publik. Akibatnya, harga semakin melambung. Pada umumnya, harga akan
melambung lebih tinggi dibandingkan pada saat gelombang 1.
Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan
aksi ambil untung dan merasa harga telah mahal. Namun, ada juga sebagian
orang yang merasa bahwa harga masih dalam tren naik (bullish). Dengan
demikian, gelombang ini cenderung masih lemah.
Gelombang 5: Ini adalah fase di mana harga sudah
terlalu tinggi untuk dikoleksi atau dibeli dan kekuatan yang mampu
membuat harga terus bergerak naik adalah faktor histeria.
Perlu Anda ketahui bahwa terdapat 21 pola koreksi dalam teori Elliot
Wave, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks.
Menguasai 21 pola koreksi ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan
kemampuan analisa teknikal forex Anda.
0 komentar:
Posting Komentar