Pernah dengar ungkapan “the trend is your friend” ?
Trend harga adalah teman Anda. Jangan bermusuhan dengan trend karena
itu hanya akan membuat Anda kepayahan dalam trading, bahkan berujung
kehancuran.
Anda tidak pernah dapat mengalahkan
pasar, yang dapat Anda lakukan adalah mengikuti ke arah mana market
(pasar) bergerak. Itulah satu-satunya cara yang paling aman dalam
bertrading forex.
Hal pertama yang harus Anda lakukan dalam melakukan analisis teknikal adalah mengenal TREND.
Trendline (Garis
tren) merupakan alat bantu yang seringkali dipakai dalam menganalisa
khususnya para investor dan trader, karena strategi trading yang paling
baik itu adalah trading yang mengikuti tren (arah) pergerakan harga.
Jika kita bisa menggambar garis tren
(trenline) dengan tepat, maka garis tersebut dapat sama akuratnya dengan
metode trading yang lain.
Maka dari itu persiapan Anda untuk lebih
mengenal garis sederhana yang disebut trendline ini untuk anda meraih
keuntungan dalam trading.
Trendline ini akan sering ditemui dalam membaca grafik analisa teknikal
dan perannya cukup penting khususnya untuk menentukan posisi kita dalam
bertrading, apakah kita sebaiknya akan melakukan sell atau buy. Selain
itu, trendline ini juga berfungsi sebagai support (dalam uptrend) dan
resistance (dalam downtrend).
Ada 4 hal petunjuk yang perlu diingat mengenai trendline, yakni:
- Untuk menggambar trendline yang sah dibutuhkan setidaknya dua dasar atau dua puncak, tetapi harus ada setidaknya tiga puncak atau dasar untuk mengonfirmasi sebuah trendline. Semakin titik-titik harga banyak yang dihubungkan maka akan semakin nyata garis trend tersebut, dan semakin kuat menahan titik-titik support atau resistance pada pengujian berikutnya.
- Semakin real sebuah garis trend maka akan semakin diperhatikan dan diikuti oleh para pelaku pasar.
- Semakin curam (dalam) sebuah garis trend menggambarkan kondisi pasar yang semakin bullish (bila curam kearah atas) atau semakin bearish (bila curam kearah bawah).
- Jangan pernah menggambar (memandang) sebuah trendline dengan memaksanya agar sesuai dengan pasar (market)! Jika tidak cocok, berarti trendline tersebut tidak sah (tidak pasti).

Ada 3 macam trend :
- Up trend (tren naik)
- Down trend (trend turun)
- Sideways (no trend/datar)
UPTREND (Trend naik).
Uptrend atau trend naik adalah keadaan ketika harga sedang bergerak naik.
Uptrend atau trend naik adalah keadaan ketika harga sedang bergerak naik.
- High 4 Higher high than high 2
- Point 4 merupakan higher high dari point 2
- Low 3 higher low than 1, and low 5 higher low than 3. Point 3 merupakan higher low than 1, dan 5 merupakan higher low dari 3
- Jika terjadi lower low (point 5 lebih rendah daripada 3), merupakan indikasih berakhirnya trend naik dan merupakan tanda awal akan terjadinya reversal / pembalikan arah !
DOWNTREND (Trend Turun)
Sama kebalikannya terhadap uptrend. Dalam downtrend terjadi lower low, dan lower high.
Lower high : high (4) lebih rendah daripada high (2)
Lower low : low (3) lebih rendah dari pada low (1)
Sama kebalikannya terhadap uptrend. Dalam downtrend terjadi lower low, dan lower high.
Lower high : high (4) lebih rendah daripada high (2)
Lower low : low (3) lebih rendah dari pada low (1)
SIDEWAYS (No Trend/Datar)
Adapula sebuah trend dimana harga tidak naik maupun turun, posisi seperti itu dinamakan sideways (No Trend).
Adapula sebuah trend dimana harga tidak naik maupun turun, posisi seperti itu dinamakan sideways (No Trend).
Kondisi sideways terjadi biasanya saat
pasar di Eropa atau Amerika masih tutup atau pasar yang sedang menunggu
rilis berita besar. Pada saat trend sedang sideways (datar), disarankan
untuk tidak mengambil open posisi, karena akan membuang waktu dan cukup
beresiko jika breakdown (pecah kebawah/tembus support).
Ingatlah bahwa tidak ada sistem trading
yang sempurna. Oleh sebab itu pergunakanlah modal Anda dengan bijak.
Terapkan manajemen resiko modal Anda dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar