Mulai masuk ke inti bahasan dari bab sebelumnya nih.
Kalau Anda mengikuti blog ini secara teratur, tentunya Anda sudah paham
mengenai pola-pola grafik (chart patterns) dong? Belum paham? Ya, paling nggak sudah punya gambarannya lah, ya? Nggak juga? Kalau gitu, silahkan ulangi ke bab CHART PATTERNS!
Nggak mau juga? Kalau gitu, silahkan arahkan kursor ke pojok kanan
atas, ada gambar “silang (X)”, nah klik deh tuh!! #belagaemosi
#padahalbercanda Hehehe!
Tidak jauh berbeda dengan chart patterns, candlestick
pun memiliki pola-pola yang dapat memberikan sinyal-sinyal trading
kepada penggunanya. Perbedaannya dengan chart patterns adalah jika pada
chart patterns formasi-formasi atau pola-pola yang terbentuk lebih
menitik beratkan pada bentuk keseluruhan yang sebetulnya terbentuk dari
kumpulan candlestick, maka pada candlestick patterns yang menjadi fokus
utama adalah 1-5 buah candlestick yang terbentuk secara berurutan.
Jadi, apa sebetulnya candlestick patterns itu?
Candlestick patterns adalah pola-pola yang terbentuk dari sekumpulan
candle yang membentuk formasi-formasi. Formasi-formasi–atau bisa disebut
pola-pola–tersebut nantinya akan memberikan sinyal yang berbeda-beda
tergantung dari kriterianya masing-masing. Dikatakan formasi, karena
candlestick patterns tidak bisa mengabaikan candle yang terbentuk
sebelumnya. Walaupun pada kenyataannya terdapat “pola 1 candle”, tetap
saja pola tersebut harus memperhatikan candle-candle yang terbentuk
sebelumnya (walaupun memang candle-candle sebelumnya tersebut tidak
dititik beratkan). Pola 1 candle adalah pola yang hanya menitik beratkan
pada sebatang candle yang terbentuk di ujung / akhir sebuah trend atau
pergerakan, yang nantinya dapat mensinyalir terjadinya sebuah reversal
ataupun keberlanjutan (continuation) sebuah trend. Selain pola 1 candle,
terdapat pula pola 2 hingga 5 batang candle dalam candlestick patterns
ini.
Dalam penggunaannya sebagai alat bantu analisis
teknikal, candlestick patterns pun tidak bisa mengabaikan sebuah trend
yang sedang berlangsung. Ini dikarenakan candlestick patterns memiliki
peran yang penting dalam mensinyalir terjadinya keberlanjutan
(continuation) ataupun reversal (perubahan) suatu trend. Oleh karenanya,
penting bagi kita untuk memahami candlestick berdasarkan trendnya.
Candlestick patterns terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Candlestick Continuation Patterns dan Candlestick Reversal Patterns.
Masing-masing kategori nantinya terbagi lagi ke dalam dua subkategori.
Untuk Candlestick Continuation Patterns terbagi menjadi Bullish Continuation Patterns dan Bearish Continuation Patterns. Dan, untuk Candlestick Reversal Patterns terbagi menjadi Bullish Reversal Patterns dan Bearish Reversal Patterns.
Selain hal-hal di atas, aspek lain seperti aspek
perspektivitas kurang lebih sama seperti yang ada pada pembahasan chart
patterns. Yangmana validitas pola candlestick yang terlihat pada
timeframe yang lebih besar akan lebih tinggi dibanding validitas pola
candlestick yang terlihat dari timeframe sempit / kecil. Dan lagi-lagi,
ini harus disesuaikan dengan trading style masing-masing.
Karena candlestick patterns ini akan sangat bergantung
pada bentuk dan jenisnya, Anda diharapkan sangat berhati-hati dan teliti
dalam memahami bacaan ini. Jangan sampai jenis candle yang sangat vital
pengaruhnya terhadap formasi yang terbentuk nanti tertukar. Ini
dikarenakan formasi-formasi yang terbentuk nantinya dapat menjadi acuan
beli ataupun jual. Misalnya saja, formasi tertentu baru bisa dikatakan
memberikan sinyal beli apabila jenis candle yang menyertainya adalah
BUL, namun Anda tetap melakukan aksi beli padahal jenis candle yang
menyertainya BEL sehingga Anda pun rugi. Hal ini sering terjadi
dikarenakan sangat banyak terdapat bentuk candle yang sama namun berbeda
jenisnya. Saya perjelas sekali lagi, bentuk candle itu berupa:
Marubozu, Long Candle & Short Candle, dan Doji. Sedangkan jenis
candle berupa: Bull Candle (BUL) dan Bear Candle (BEL).
Penegasan di atas sebetulnya ditujukan karena terdapat
beberapa formasi/pola yang nantinya sama sekali tidak terpengaruh oleh
jenis candle, baik BUL maupun BEL. Beberapa formasi tidak menitik
beratkan pada jenis candle apa yang menyertainya, sehingga untuk
memudahkan pembaca saya akan menggunakan candle berwarna abu-abu dalam
pengilustrasiannya untuk candle pada formasi yang dimaksud. Jadi, jika
nantinya Anda melihat formasi dengan candle berwarna abu-abu yang
menyertainya, itu artinya formasi tersebut tidak terlalu memperhitungkan
jenis candle apa yang harus menyertainya, alias formasi tersebut boleh
disertai dengan BUL ataupun BEL dalam pembentukannya. Supaya lebih
jelas, berikut saya berikan ilustrasinya.

PS: Candle abu-abu atau saya sebut BOTH CANDLE (BOL)
ke depannya akan digunakan sebagai pengilustrasian candle pada formasi
atau pola tertentu yangmana formasi / pola tersebut “diperbolehkan
menggunakan BUL ataupun BEL” sebagai syarat pembentukannya. Selain itu,
nantinya pula akan dijabarkan kondisi-kondisi harga seperti harga
pembukaan, harga tertinggi, dsb. Sehingga agar pembahasannya menjadi
lebih praktis, saya hanya akan menggunakan singkatan-singkatannya saja
(OHLC). Lanjutkan terus bacaan pada halaman ini apabila Anda merasa
masih kurang jelas. Penjelasan pada pola-pola candlestick di bawah
nantinya akan secara otomatis mencerahkan apa yang “buram” di pikiran
Anda.
CANDLESTICK REVERSAL PATTERNS
Tidak perlu saya jelaskan panjang-lebar lagi,
Candlestick Reversal Patterns adalah pola-pola candle yang mensinyalir
terjadinya perubahan arus trend. Pola-pola ini terbagi ke dalam dua
kategori, yaitu Bullish Reversal Patterns dan Bearish Reversal Patterns.
Bullish Reversal Pattern
Pola-pola yang masuk ke dalam kategori ini nantinya akan memberikan
sinyal pembalikan arah trend dari bearish menuju bullish. Pola-pola yang
ada bisa terbentuk dari formasi satu candle atau bahkan lebih.
Pola-pola tersebut antara lain:
- SOUTHERN DOJI
Pola ini merupakan pola yang diawali oleh trend bearish dan ditandai dengan common doji / doji star di ujung trendnya. Berikut keterangannya:
- Format: 1 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Harga pembukaan sama / hampir sama dengan harga penutupan (O = C).
- Dengan kata lain, candle seperti tidak memiliki body atau berbentuk Common Doji / Doji Star.
- SOUTHERN LONG-LEG DOJI
Pola ini hampir mirip dengan SHOUTHERN DOJI di atas karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan di dalamnya. Bahkan, sekalipun Anda keliru dalam membedakan antara Southern Doji dan Southern Long-Leg Doji, itu sama sekali bukan masalah. Hanya saja, lidi-lidi yang terdapat pada SHOUTERN LONG-LEG DOJI ini haruslah lebih panjang, sesuai dengan kriteria pada Long-Leg Doji yang sudah di bahas pada bab sebelumnya.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- O sama / hampir sama dengan C.
- Tampak seperti tidak memiliki body atau berbentuk Long-Leg Doji.
- Perbedaan dengan SOUTHERN DOJI adalah pada panjang lidi-lidinya. Lidi pada SOUTHERN LONG-LEG DOJI memiliki ukuran yang lebih panjang (lebih jauh jaraknya dari barang candle).
- DRAGONFLY
Pola Dragonfly berasal dari Dragonfly Doji. Tidak perlu saya bahas lagi ya? Kalau lupa silahkan lihat pada bab sebelumnya. Jika tidak mau, silahkan close blog ini. Huehehe!
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle memiliki lower shadow atau lidi bawah yang cukup panjang.
- Seperti ketentuan pada Dragonfly Doji, O, H, dan C pada candle ini sama / hampir sama.
- HAMMER
Hammer hampir mirip bahkan sangat mirip dengan Dragonfly. Hanya saja yang menjadi pembeda abadi antara kedua candle tersebut adalah body-nya. Body pada Hammer harus terlihat jelas atau paling tidak lebih berisi sehingga bentuknya menyerupai sebuah “martil” atau “palu”.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle memiliki lower shadow atau lidi bawah yang panjang dan body yang “berisi”.
- Meskipun memiliki body, namun O dan C pada candle ini tidak boleh berjarak terlalu jauh agar terlihat selayaknya sebuah “martil” atau “palu”.
- Jenis candle: BOL (Boleh BUL ataupun BEL).
- INVERTED HAMMER
Sesuai dengan namanya, pola ini menyerupai martil yang terbalik (kebalikan dari pola HAMMER di atas).
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Upper shadow atau lidi atas harus cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari batang, dan batangnya harus terlihat jelas.
- Meskipun demikian, jarak antara O dan C tidak boleh terlalu berjauhan atau body yang kecil agar terlihat seperti “martil yang terbalik”.
- Jenis candle: BOL.
- BULLISH BELT HOLD
Pola ini mirip dengan candle BUL Marubozu, namun pada BULLISH BELT HOLD ini harga tidak mampu ditutup di level tertingginya (H) dan ditutup sedikit (tidak terlalu jauh) di bawah H.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- O seringkali diwarnai dengan gap-down* atau celah bawah.
- C ditutup menguat dengan intensitas cukup tinggi di atas O, sehingga bentuknya mirip dengan BUL Marubozu.
- Jenis candle: BUL.
- BULLISH PREGNANT
Disebut Bullish Pregnant karena bentuknya yang seperti “orang mengandung”. Pola ini disebut-sebut sebagai pola dengan validitas tinggi dalam mensinyalir perubahan arus trend dari bearish menuju bullish.
Keterangan: - Memiliki nama asli yang berasal dari Jepang, Bullish Harami. Harami adalah sebutan bagi orang hamil dalam bahasa Jepang.
- Format: 2 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: BUL.
- Body candle kedua seluruhnya harus berada dalam body candle pertama agar terlihat selayaknya “candle yang sedang dalam kandungan”.
- Posisi candle kedua cenderung berada di titik tengah candle pertama.
- Kondisi seperti ini dikarenakan O pada candle kedua mengalami gap-up sehingga dibuka sedikit lebih tinggi dari C pada candle pertama. Lalu, C pada candle kedua ditutup lebih rendah dari O pada candle pertama.
- BULLISH PREGNANT CROSS
Perbedaannya dengan BULLISH PREGNANT sebelumnya adalah pada pola candle ini candle keduanya berupa sebuah doji.
Keterangan: - Nama asli: Bullish Harami Cross.
- Format: 2 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: Doji.
- Jenis dojinya bisa berupa Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
- Batang doji (kalau boleh disebut batang) harus berada di dalam body candle pertama.
- Batang doji (terkesan) cenderung berada di titik tengah candle pertama.
- Gap-up membuat O pada candle kedua dibuka sedikit di atas C pada candle pertama.
- BULLISH ENGULFING
Diambil dari kata “engulf” yang artinya menelan, pada pola ini terlihat seperti terdapat sebuah candle yang “menelan” candle lain.
Keterangan: - Format: 2 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: BUL.
- Body candle pertama sekilas seperti berada di dalam area body candle kedua.
- EQUAL LOW
Terdapat dua buah candle yang memiliki nilai L yang sejajar pada pembentukan pola ini.
Keterangan: - Sebutan lain: Tweezer Bottom.
- Format 2 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: BUL.
- L kedua buah candle sama rata (sejajar).
- MORNING STAR
Morning Star dimaksudkan untuk mengistilahkan pola yang terlihat seperti “sebuah fajar”. Filosofi dari pola ini adalah “setelah gelap terbitlah terang”.
Keterangan: - Format: 3 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: BOL.
- Candle ketiga: BUL.
- O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C pada candle sebelumnya, dan C nya ditutup tidak jauh dari O sehingga terlihat memiliki body yang kecil.
- Kedua lidi pada candle kedua, baik atas maupun bawah, relatif pendek atau tidak jauh dari batang candle.
- MORNING DOJI STAR
Pola masih saudaraan dengan Morning Star, hanya saja terdapat Doji Star dalam pembentukan pola ini.
Keterangan: - Format: 3 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: bisa berbentuk Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
- Candle ketiga: BUL.
- O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C candle pertama, dan C nya ditutup sama / hampir sama dengan O sehingga terlihat selayaknya doji.
- BULLISH ABANDONED BABY
Mungkin pola ini diberi nama Abandoned Baby karena terdapat candle yang terlantar (seperti bayi yang ditinggalkan orang tuanya).
Keterangan: - Format: 3 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Candle pertama: BEL.
- Candle kedua: BOL.
- Candle ketiga: BUL.
- O pada candle kedua terbentuk setelah gap-down dari C pada candle pertama, dan O pada candle ketiga terbentuk setelah gap-up dari C pada candle kedua.
- MORNING THREE STAR
Barangkali ini merupakan pola yang sangat jarang ditemui. Sesuai namanya, pola ini terbentuk dari tiga bintang alias tiga buah Doji Star.
Keterangan: - Format: 3 candle.
- Diawali trend bearish / downtrend.
- Semua candle memiliki body yang tipis dikarenakan O dan C pada masing-masing candle sama / hampir sama.
- Dengan kata lain, semua candle berbentuk doji, baik itu Doji Star maupun Long-leg Doji.
- THREE BLACK SOLDIERS
Sebetulnya kurang tepat memberikan nama sebuah pola berdasarkan warna candle-nya. Karena seperti yang sudah saya jelaskan, pemberian warna candle bisa berbeda-beda tergantung platform dan keinginan masing-masing trader. Maka dari itu, Saya lebih senang menyebutnya sebagai Three BUL Soldiers untuk ke depannya.
Keterangan: - Nama yang lebih sesuai: Three BUL Soldiers.
- Format: 3 candle.
- Semua candle berjenis BUL dan pada umumnya memiliki body-body yang panjang.
- Lidi-lidinya tidak terlalu menjadi perhatian, namun akan lebih valid jika lidi-lidi tersebut tidak terlalu panjang. Sehingga masing-masing candle sekilas tampak seperti BUL Marubozu.
Bearish Reversal Patterns
Pola-pola yang masuk kategori ini dapat memberikan
sinyal perubahan arah trend dari bullish menjadi bearish. Pola-pola yang
ada nantinya bisa berformat satu bahkan lebih dari satu candle.
Perbedaannya dengan Bullish Reversal Patterns hanyalah pada trend yang
mengawalinya. Berikut pola-pola yang dimaksud beserta keterangannya:
- NORTHERN DOJI
Pola ini hanya kebalikan dari SOUTHERN DOJI pada kategori Bullish Reversal Patterns di atas.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- O dan C sama / hampir sama.
- Dengan kata lain, candle seperti tidak memiliki body atau berbentuk Common Doji / Doji Star.
- NORTHERN LONG-LEG DOJI
Hanya kebalikan dari Southern Long-Leg Doji.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- O sama / hampir sama dengan C.
- Perbedaan dengan NORTHERN DOJI adalah pada panjang lidi-lidinya. Lidi-lidi pada NORTHERN LONG-LEG DOJI memiliki ukuran yang lebih panjang (lebih jauh jaraknya dari barang candle).
- GRAVESTONE
Kebalikan dari Dragonfly Doji pada Bullish Reversal Patterns, pola ini terbentuk dari adanya candle berbentuk Gravestone Doji. Jika masih belum jelas, silahkan baca ulang pada bab CANDLESTICK.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle memiliki upper shadow atau lidi atas yang cukup panjang.
- Seperti ketentuan pada Gravestone Doji; O, L, dan C pada pola ini sama / hampir sama.
- SHOOTING STAR
Saya kurang tahu mengenai filosofi yang terdapat pada pola / candle ini, tapi mungkin dijuluki Shooting Star karena posisinya berada di ujung trend bullish dan seperti bintang (maksudnya batang) yang memancarkan sinarnya ke atas (dimaksud untuk lidi atasnya).
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Pada dasarnya, bentuk candle ini sama seperti Inverted Hammer.
- Upper shadow atau lidi atasnya cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari batang, dan body harus terlihat jelas agar tak tertukar dengan Gravestone Doji.
- Meskipun demikian, jarak O dan C tidak boleh terlalu berjauhan agar terlihat selayaknya martil yang terbalik.
- Jenis candle: BOL.
- HANGING MAN
Candle ini terlihat di ujung trend bullish dan terkesan menggantung (hanging) sehingga dijuliki The Hanging Man.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Pada dasarnya, bentuk candle ini sama seperti Hammer.
- Lower shadow atau lidi bawahnya cukup panjang atau berjarak cukup jauh dari barang, dan body harus terlihat jelas agar tak tertukan dengan Dragonfly Doji.
- Meskipun demikian, jarak antara O dan C nya tidak boleh terlalu jauh sehingga body tidak terlalu panjang selayaknya sebuah martil.
- Jenis candle: BOL.
- BEARISH BELT HOLD
Pola ini mirip dengan BEL Marubozu, namun pada Bearish Belt Hold ini harga tidak mampu ditutup di level terrendahnya (L) dan ditutup sedikit (tidak terlalu jauh) di atas L.
Keterangan: - Format: 1 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- O biasanya diawali dengan gap-up atau celah atas dalam pembentukannya.
- C ditutup melemah dengan intensitas cukup tinggi di bawah O, sehingga bentuknya mirip BEL Marubozu.
- Jenis candle: BEL.
- BEARISH PREGNANT
Pada kategori Bullish Reversal Patterns sudah dibahas mengenai pola yang mirip dengan pola ini. Yap, Bearish Pregnant hanyalah kebalikan dari Bullish Pregnant.
Keterangan: - Nama lain: Bearish Harami.
- Format: 2 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle pertama: BUL.
- Candle kedua: BEL.
- Body candle kedua seluruhnya harus berada di dalam body candle pertama agar terlihat selayaknya “candle yang sedang dalam kandungan”.
- Posisi body candle kedua cenderung berada di titik tengah body candle kedua.
- Hal ini dikarenakan O pada candle kedua mengalami gap-down sehingga dibuka sedikit di bawah C candle pertama. Lalu, C pada candle kedua ditutup lebih tinggi dari O pada candle pertama.
- BEARISH PREGNANT CROSS
Adalah pola kebalikan dari Bullish Pregnant Cross. Berikut penjelasannya.
Keterangan: - Nama lain: Bearish Harami Cross.
- Format: 2 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle pertama: BUL.
- Candle kedua: Doji.
- Jenis doji bisa berupa Doji Star ataupun Long-Leg Doji.
- Batang doji (kalau boleh disebut batang) harus berada di dalam body candle pertama.
- Gap-up membuat O pada candle kedua dibuka sedikit di bawah C pada candle pertama.
- BEARISH ENGULFING
Ini sodaranya Bullish Engulfing. Gak perlu panjang lebar deh, soalnya memang tidak ada bedanya antara Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing, kecuali pada trend dan kondisi harganya (hanya dibalik).
Keterangan: - Format: 2 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle pertama: BUL.
- Candle kedua: BEL.
- Body candle pertama sekilas seperti berada di dalam body candle kedua.
- EVENING STAR
Jika pada Morning Star terkandung filosofi “habis gelap terbitlah terang”, maka pada pola ini saya dan hati saya sepakat dengan filosofi “habis terang, balik lagi deh ke gelap”. #dontbesoserious
Keterangan: - Format: 3 candle.
- Kebalikan dari Morning Star.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle pertama: BUL.
- Candle kedua: BOL.
- Candle ketiga: BEL.
- O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari candle sebelumnya dan memiliki body yang kecil (C ditutup tidak jauh dari O).
- Lidi bawah dan lidi atas pada candle kedua relatif pendek atau tidak jauh dari batang candle.
- Evening Doji Star
Perbedaannya dengan pola Evening Star hanyalah pada candle kedua yang berbentuk Doji Star.
Keterangan: - Format: 3 candle.
- Kebalikan dari Morning Doji Star.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle pertama: BUL.
- Candle kedua: bisa berbentuk Doji Star maupun Long-Leg Doji.
- Candle ketiga: BEL.
- O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari C pada candle sebelumnya, dan C nya ditutup sama / hampir sama dengan O sehingga terlihat selayaknya doji.
- BEARISH ABANDONED BABY
Sama dengan Bullish Abandoned Baby, pola ini juga terlihat seperti terdapat candle yang terisolasi atau terlantar dari candle lainnya.
Keterangan: - Kebalikan dari Bullish Abandoned Baby.
- Format: 3 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Candle pertama: BUL.
- Candle kedua: BOL.
- Candle ketiga: BEL.
- O pada candle kedua terbentuk setelah gap-up dari C pada candle pertama, dan O pada candle ketiga terbentuk setelah gap-down dari C candle kedua.
- EVENING THREE STAR
Lawan dari Morning Three Star ini mengilustrasikan keadaan yang seakan-akan menjadi akhir dari sesi trend bullish yang segera menjadi trend bearish. Ibaratkan “bintang kejora” yang sering nampak pada sore menjelang malam hari.
Keterangan: - Kebalikan dari Morning Three Star.
- Format: 3 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Semua candle memiliki ukurang body yang tipis dikarenakan O dan C pada masing-masing candle sama / hampir sama.
- Dengan kata lain, semua candle berjenis Doji, baik Doji Star maupun Long-Leg Doji.
- THREE WHITE EAGLE
Mungkin dianalogikan seperti “burung elang putih yang mengintai mangsanya dari atas”. Kembali ke persoalan “pewarnaan candlestick”, dikarenakan pemberian warna tidak memiliki aturan yang tetap untuk membedakan setiap jenis candle-nya, maka saya katakan pola ini kurang tepat jika diberi nama berdasarkan warnanya. Dengan tidak bermaksud merubah ketentuan yang sudah ada, ke depannya saya akan menyebutnya dengan Three BEL Soldiers. Penamaan ini dimaksudkan untuk mempermudah Anda dalam mengingat pola ini—yang sebetulnya kebalikan dari Three BUL Soldiers.
Keterangan: - Nama lain: Three Black Crows (Tiga Burung Gagak Hitam—digunakan bagi yang menggunakan warna hitam sebagai BEL-nya), Three White Angels, dan Three BEL Soldiers (yang kita gunakan).
- Kebalikan dari Three BUL Soldiers.
- Format: 3 candle.
- Diawali trend bullish / uptrend.
- Semua candle berjenis BEL dan pada umumnya memiliki body-body yang / atau hampir panjang.
- Lidi-lidinya tidak terlalu menjadi perhatian, namun akan lebih valid jika lidi-lidi tersebut tidak terlalu panjang (atau tidak berjauhan dengan candle). Sehingga masing-masing candle sekilas tampak seperti BEL Marubozu.
0 komentar:
Posting Komentar