Artikel kali ini akan membahas salah satu jenis pattern kontemporer, dalam arti berbeda dengan pattern konvensional yang mungkin sering Anda temui semisal double top, head and shoulders dan lain-lain. Nama pattern tersebut adalah “harmonic pattern”.
Pattern ini relatif lebih sulit untuk dipahami, namun jika Anda telah
menguasainya bisa bermanfaat untuk mencari peluang yang tersembunyi.
Ide dasar dari harmonic pattern adalah
untuk mengenali potensi koreksi dari sebuah trend. Bisa dikatakan
merupakan sebuah cara untuk “mencuri kesempatan” dengan mencari waktu
yang tepat untuk melakukan “pembangkangan” terhadap arah major trend. Nah, karena teknik ini merupakan “perbuatan melanggar hukum trading” alias melanggar kaidah utama trading (yaitu: the trend is your friend), maka Anda harus benar-benar berhati-hati dalam menerapkannya meskipun seandainya Anda sudah menguasai teorinya.
Meskipun demikian, pada perkembangannya justru harmonic pattern bisa dipergunakan untuk mengenali potensi continuation atau pelanjutan trend.
Sebelum Anda melanjutkan membaca artikel ini, sebaiknya Anda telah menguasai penggunaan Fibonacci Retracement. Anda bisa menonton pemaparan materi tentang Fibonacci retracement di sini. Pelajari dan pahami dulu sebelum Anda memutuskan untuk mempelajari harmonic pattern.
Di artikel kali ini kita akan mempelajari dua jenis harmonic pattern, yaitu:
- ABCD Pattern
- Three-Drive Pattern
Ada satu hal yang perlu Anda ingat. Untuk SEMUA harmonic pattern, Anda HARUS MENUNGGU sampai
pola tersebut terbentuk sebelum membuka posisi sell atau buy. Kesabaran
adalah hal yang mutlak harus Anda miliki jika ingin melakukan analisa
berdasarkan harmonic pattern.
Pola ABCD
Ini merupakan harmonic pattern yang
paling sederhana. Namun tetap saja untuk bisa mengenali pola ini Anda
harus memiliki penglihatan yang cukup tajam dan pengamatan yang jeli.
Anda juga harus bisa mempergunakan Fibonacci dengan baik.
Ada dua versi pola ABCD: bullish dan bearish. Garis AB dan CD disebut dengan “kaki” (leg) sementara BC disebut “koreksi” atau “retracement”. Jika kita mempergunakan Fibonacci Retracement
dengan mempergunakan kaki sebagai acuan, maka pergerakan garis BC harus
mencapai area koreksi 61.8% (0.618). Selanjutnya, pergerakan CD
merupakan perpanjangan sejauh 127.2% (1.272) berdasarkan pergerakan BC.


Cukup sederhana. Yang perlu Anda lakukan
hanya menunggu hingga pola ini selesai (sudah mencapai titik D) sebelum
membuka posisi sell atau buy.
Sebagai catatan, panjang CD lebih kurang
harus sama dengan panjang AB. Tidak harus sama persis, namun
perbedaannya tidak signifikan.
Three-Drive Pattern
Three-drive pattern mirip dengan ABCD pattern, hanya saja ia memiliki tiga kaki dan dua koreksi. Ketiga kaki itu kemudian kita sebut dengan “drive”.
Jika Anda jeli, Anda bisa menemukan kesamaan pola ini dengan pola Elliott. Konon pola ini memang “leluhur” teori Elliott Wave.


Dari gambar di atas bisa Anda lihat
bahwa titik A harus merupakan koreksi sejauh 61.8% dari Drive 1.
Demikian juga titik B harus merupakan koreksi sejauh 61.8% dari Drive 2.
Lalu Drive 2 sendiri harus merupakan perpanjangan sejauh 127.2% dari
koreksi pertama (1 ke A).
Ketika Drive 3 terbentuk, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka posisi sell atau buy.
Penting untuk Anda perhatikan, sebelum
memutuskan untuk membuka posisi sell atau buy, coba periksa apakah
persyaratan ini terpenuhi:
- Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan Drive 2 harus sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan Drive 3.
- Waktu yang diperlukan untuk membentuk koreksi A harus sama dengan waktu yang diperlukan untuk membentuk koreksi B.
Ada baiknya Anda mencoba teknik ini
dalam simulasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menerapkannya di
real account. Anda bisa melakukan simulasi dengan mempergunakan demo
account
0 komentar:
Posting Komentar