Home » , » Relative Strength Index

Relative Strength Index

Published by : Analis Forex

 Perihal kegunaannya, RSI dapat kita gunakan untuk mengetahui hal-hal berikut ini:

Chart EURUSD, H1, 2014.03.16 12:12 UTC, Camseas Financial Limited, MetaTrader 4, RealDivergence positif/negatif
Momentum pergerakan harga
Kondisi overbought/oversold
Namun diantara ketiga kegunaan diatas, kegunaan pertamalah yang paling sering dipakai oleh para trader terutama karena sisi kemudahannya sehingga interpretasi RSI tidak bias antara satu trader dengan trader lainnya. Cara pengidentifikasian kondisi overbought/oversold dengan RSI sangatlah sederhana. Sederhana namun belum tentu mudah. Aturan umum yang berlaku adalah kondisi overbought diperoleh bila RSI memotong garis 70 dan oversold bila RSI memotong garis 30. Beberapa buku juga merekomendasikan 20-80 sebagai batasan OB dan OS. Bisa saja untuk mata uang tertentu dalam kondisi tertentu batasan overbought/oversold berada pada 40-60, jadi bergantung mana yang sesuai. Lagi-lagi perlu dilakukan trial and error. Namun demikian sebagai sedikit panduan, RSI akan semakin akurat digunakan pada kondisi pasar yang efisien dan stabil. Sampai saat ini, pasar forex merupakan pasar yang paling stabil dan efisien dalam pergerakannya (harga lebih ditentukan oleh market dan sangat likuid). Jadi, sedikit banyak batasan 30-70 masih berlaku disini walaupun tidak mutlak.

The Centerline Crossover
Seperti juga pada MACD yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan momentum kenaikan/penurunan harga, RSI juga dapat digunakan untuk hal yang sama. Bedanya jika pada MACD crossover terjadi pada garis nol maka pada RSI pada garis 50.
Cara membaca kekuatan momentum suatu harga sama seperti pada MACD yakni bila garis RSI menembus centerline (garis 50) dari bawah maka sedang terjadi trend kenaikan. Besarnya momentum sebanding dengan besar nilai RSI yang terjadi. Demikian juga berlaku sebaliknya.

False Signal pada RSI
Jangan menggunakan RSI sebagai indikator Anda tanpa membaca bagian ini terlebih dahulu!! Mengapa? Jika Anda cukup cermat memperhatikan gambar yang disajikan di atas pasti beberapa di antara Anda bertanya, mengapa ada beberapa keadaan di mana apa yang dikatakan RSI berbeda dengan keadaan yang sebenarnya?
Inilah yang disebut false signal alias sinyal palsu. Jika kita telusuri dari rumus RSI mula-mula dapat kita ketahui bawha pada dasarnya RSI bergerak dengan sangat sensitif. Sebuah indikator yang sensitif memungkinkan kita memiliki banyak anjuran untuk Buy/Sell menurut indikator yang bersangkutan. Itu keuntungannya. Namun itu pun menjadi sekaligus bumerang bagi kita karena dengan semakin banyaknya anjuran yang ada maka akan semakin banyak kesempatan untuk terjadi anjuran yang menyesatkan yang membawa kerugian besar.
Oleh banyak chartist, RSI tidak digunakan sendirian sebagai indikator utama karena sifat sensitifnya itu. RSI lebih sering dipakai sebagai penguat anjuran oleh indikator lain.
Chart GBPUSD, M30, 2014.03.17 11:14 UTC, Camseas Financial Limited, MetaTrader 4, RealLalu adakah cara untuk menghilangkan false signal pada RSI atau setidaknya mengurangi kepalsuan si RSI ini? Ada. Tentu saja ada. Cara yang paling sederhana adalah mencari periode yang terbaik pada RSI yang hendak kita gunakan. Seperti kita ketahui bersama bahwa semakin besar periode sebuah indikator maka sifat sensitifitas akan semakin bekurang. Hal ini juga berlaku pada RSI dengan demikian kita dapat menggunakan RSI dengan periode sedikit lebih besar dari biasanya yaitu 14. Atau dapat juga menggunakan periode di atas itu, misalnya periode 18.

Bisa Anda perhatikan pada gambar di atas bagaimana RSI periode 18 (berwarna biru) terlihat lebih lamban dalam mengakomodasi pergerakan mata uang dibandingkan dengan periode standar yaitu 14.


0 komentar:

Posting Komentar