Perihal kegunaannya, RSI dapat kita gunakan untuk mengetahui hal-hal berikut ini:
Namun diantara ketiga kegunaan diatas, kegunaan pertamalah yang
paling sering dipakai oleh para trader terutama karena sisi kemudahannya
sehingga interpretasi RSI tidak bias antara satu trader dengan trader
lainnya. Cara pengidentifikasian kondisi overbought/oversold dengan RSI
sangatlah sederhana. Sederhana namun belum tentu mudah. Aturan umum yang
berlaku adalah kondisi overbought diperoleh bila RSI memotong garis 70
dan oversold bila RSI memotong garis 30. Beberapa buku juga
merekomendasikan 20-80 sebagai batasan OB dan OS. Bisa saja untuk mata
uang tertentu dalam kondisi tertentu batasan overbought/oversold berada
pada 40-60, jadi bergantung mana yang sesuai. Lagi-lagi perlu dilakukan
trial and error. Namun demikian sebagai sedikit panduan, RSI akan
semakin akurat digunakan pada kondisi pasar yang efisien dan stabil.
Sampai saat ini, pasar forex merupakan pasar yang paling stabil dan
efisien dalam pergerakannya (harga lebih ditentukan oleh market dan
sangat likuid). Jadi, sedikit banyak batasan 30-70 masih berlaku disini
walaupun tidak mutlak.
The Centerline Crossover
Seperti juga pada MACD yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan
momentum kenaikan/penurunan harga, RSI juga dapat digunakan untuk hal
yang sama. Bedanya jika pada MACD crossover terjadi pada garis nol maka
pada RSI pada garis 50.
Cara membaca kekuatan momentum suatu harga sama seperti pada MACD
yakni bila garis RSI menembus centerline (garis 50) dari bawah maka
sedang terjadi trend kenaikan. Besarnya momentum sebanding dengan besar
nilai RSI yang terjadi. Demikian juga berlaku sebaliknya.
False Signal pada RSI
Jangan menggunakan RSI sebagai indikator Anda tanpa membaca bagian
ini terlebih dahulu!! Mengapa? Jika Anda cukup cermat memperhatikan
gambar yang disajikan di atas pasti beberapa di antara Anda bertanya,
mengapa ada beberapa keadaan di mana apa yang dikatakan RSI berbeda
dengan keadaan yang sebenarnya?
Inilah yang disebut false signal alias sinyal palsu. Jika kita
telusuri dari rumus RSI mula-mula dapat kita ketahui bawha pada dasarnya
RSI bergerak dengan sangat sensitif. Sebuah indikator yang sensitif
memungkinkan kita memiliki banyak anjuran untuk Buy/Sell menurut
indikator yang bersangkutan. Itu keuntungannya. Namun itu pun menjadi
sekaligus bumerang bagi kita karena dengan semakin banyaknya anjuran
yang ada maka akan semakin banyak kesempatan untuk terjadi anjuran yang
menyesatkan yang membawa kerugian besar.
Oleh banyak chartist, RSI tidak digunakan sendirian sebagai indikator
utama karena sifat sensitifnya itu. RSI lebih sering dipakai sebagai
penguat anjuran oleh indikator lain.

Bisa Anda perhatikan pada gambar di atas bagaimana RSI periode 18 (berwarna biru) terlihat lebih lamban dalam mengakomodasi pergerakan mata uang dibandingkan dengan periode standar yaitu 14.
0 komentar:
Posting Komentar